Sumbangan
penting pertamanya di bidang mekanika. Aristoteles mengajarkan, benda yang
lebih berat jatuh lebih cepat ketimbang benda yang lebih enteng, dan
bergenerasi-generasi kaum cerdik pandai menelan pendapat filosof Yunani yang
besar pengaruh ini. Tetapi, Galileo memutuskan mencoba dulu benar-tidaknya, dan
lewat serentetan eksperimen dia berkesimpulan bahwa Aristoteles keliru. Yang
benar adalah, baik benda berat maupun enteng jatuh pada kecepatan yang sama
kecuali sampai batas mereka berkurang kecepatannya akibat pergeseran udara.
(Kebetulan, kebiasaan Galileo melakukan percobaan melempar benda dari menara
Pisa tampaknya tanpa sadar).
Mengetahui
hal ini, Galileo mengambil langkah-langkah lebih lanjut. Dengan hati-hati dia
mengukur jarak jatuhnya benda pada saat yang ditentukan dan mendapat bukti
bahwa jarak yang dilalui oleh benda yang jatuh adalah berbanding seimbang
dengan jumlah detik kwadrat jatuhnya benda. Penemuan ini (yang berarti
penyeragaman percepatan) memiliki arti penting tersendiri. Bahkan lebih penting
lagi Galileo berkemampuan menghimpun hasil penemuannya dengan formula
matematik. Penggunaan yang luas formula matematik dan metode matematik
merupakan sifat penting dari ilmu pengetahuan modern.
Sumbangan
besar Galileo lainnya ialah penemuannya mengenai hukum kelembaman. Sebelumnya,
orang percaya bahwa benda bergerak dengan sendirinya cenderung menjadi makin
pelan dan sepenuhnya berhenti kalau saja tidak ada tenaga yang menambah
kekuatan agar terus bergerak. Tetapi percobaan-percobaan Galileo membuktikan bahwa
anggapan itu keliru. Bilamana kekuatan melambat seperti misalnya pergeseran,
dapat dihilangkan, benda bergerak cenderung tetap bergerak tanpa batas. Ini
merupakan prinsip penting yang telah berulang kali ditegaskan oleh Newton dan
digabungkan dengan sistemnya sendiri sebagai hukum gerak pertama salah satu
prinsip vital dalam ilmu pengetahuan.
Menara
miring Pisa yang dianggap digunakan oleh Galileo mendemonstrasikan hukum-hukum
mengenai jatuhnya sesuatu benda
Penemuan
Galileo yang paling masyhur adalah di bidang astronomi. Teori perbintangan di
awal tahun 1600-an berada dalam situasi yang tak menentu. Terjadi selisih
pendapat antara penganut teori Copernicus yang matahari-sentris dan penganut
teori yang lebih lama, yang bumi-sentris. Sekitar tahun 1609 Galileo menyatakan
kepercayaannya bahwa Copernicus berada di pihak yang benar, tetapi waktu itu
dia tidak tahu cara membuktikannya. Di tahun 1609, Galileo dengar kabar bahwa
teleskop diketemukan orang di Negeri Belanda. Meskipun Galileo hanya mendengar
samar-samar saja mengenai peralatan itu, tetapi berkat kegeniusannya dia mampu
menciptakan sendiri teleskop. Dengan alat baru ini dia mengalihkan perhatiannya
ke langit dan hanya dalam setahun dia sudah berhasil membikin serentetan
penemuan besar.
Dilihatnya
bulan itu tidaklah rata melainkan benjol-benjol, penuh kawah dan gunung-gunung.
Benda-benda langit, kesimpulannya, tidaklah rata serta licin melainkan tak
beraturan seperti halnya wajah bumi. Ditatapnya Bima Sakti dan tampak olehnya
bahwa dia itu bukanlah semacam kabut samasekali melainkan terdiri dari sejumlah
besar bintang-bintang yang dengan mata telanjang memang seperti teraduk dan
membaur satu sama lain.
Kemudian
diincarnya planit-planit dan tampaklah olehnya Saturnus bagaikan dilingkari
gelang. Teleskopnya melirik Yupiter dan tahulah dia ada empat buah bulan
berputar-putar mengelilingi planit itu. Di sini terang-benderanglah baginya
bahwa benda-benda angkasa dapat berputar mengitari sebuah planit selain bumi.
Keasyikannya menjadi-jadi: ditatapnya sang surya dan tampak olehnya ada
bintik-bintik dalam wajahnya. Memang ada orang lain sebelumnya yang juga
melihat bintik-bintik ini, tetapi Galileo menerbitkan hasil penemuannya dengan
cara yang lebih efektif dan menempatkan masalah bintik-bintik matahari itu
menjadi perhatian dunia ilmu pengetahuan. Selanjutnya, penelitiannya beralih ke
planit Venus yang memiliki jangka serupa benar dengan jangka bulan. Ini
merupakan bagian dari bukti penting yang mengukuhkan teori Copernicus bahwa
bumi dan semua planit lainnya berputar mengelilingi matahari.
Ilustrasi
dari hukum daya pengungkit Galileo dipetik dari buku Galileo 'Perbincangan
Matematik dan Peragaan'
Penemuan
teleskop dan serentetan penemuan ini melempar Galileo ke atas tangga
kemasyhuran. Sementara itu, dukungannya terhadap teori Copernicus menyebabkan
dia berhadapan dengan kalangan gereja yang menentangnya habis-habisan.
Pertentangan gereja ini mencapai puncaknya di tahun 1616: dia diperintahkan
menahan diri dari menyebarkan hipotesa Copernicus. Galileo merasa tergencet
dengan pembatasan ini selama bertahun-tahun. Baru sesudah Paus meninggal tahun
1623, dia digantikan oleh orang yang mengagumi Galileo. Tahun berikutnya, Paus
baru ini --Urban VIII-- memberi pertanda walau samar-samar bahwa larangan buat
Galileo tidak lagi dipaksakan.
Enam
tahun berikutnya Galileo menghabiskan waktu menyusun karya ilmiahnya yang
penting Dialog Tentang Dua Sistem Penting Dunia. Buku ini merupakan peragaan
hebat hal-hal yang menyangkut dukungan terhadap teori Copernicus dan buku ini
diterbitkan tahun 1632 dengan ijin sensor khusus dari gereja. Meskipun begitu,
penguasa-penguasa gereja menanggapi dengan sikap berang tatkala buku terbit dan
Galileo langsung diseret ke muka Pengadilan Agama di Roma dengan tuduhan
melanggar larangan tahun 1616.
Tetapi
jelas, banyak pembesar-pembesar gereja tidak senang dengan keputusan menghukum
seorang sarjana kenamaan. Bahkan dibawah hukum gereja saat itu, kasus Galileo
dipertanyakan dan dia cuma dijatuhi hukuman enteng. Galileo tidak dijebloskan
ke dalam bui tetapi sekedar kena tahanan rumah di rumahnya sendiri yang cukup
enak di sebuah villa di Arcetri. Teorinya dia tidak boleh terima tamu, tetapi
nyatanya aturan itu tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Hukuman lain
terhadapnya hanyalah suatu permintaarn agar dia secara terbuka mencabut kembali
pendapatnya bahwa bumi berputar mengelilingi matahari. Ilmuwan berumur 69 tahun
ini melaksanakannya di depan pengadilan terbuka. (Ada ceritera masyhur yang
tidak tentu benarnya bahwa sehabis Galileo menarik lagi pendapatnya dia
menunduk ke bumi dan berbisik pelan, "Tengok, dia masih terus
bergerak!"). Di kota Arcetri dia meneruskan kerja tulisnya di bidang
mekanika. Galileo meninggal tahun 1642.
Sumbangan
besar Galileo terhadap kemajuan ilmu pengetahuan sudah lama dikenal. Arti
penting peranannya terletak pada penemuan-penemuan ilmiah seperti hukum
kelembaman, penemuan teleskopnya, pengamatan bidang astronominya dan
kegeniusannya membuktikan hipotesa Copernicus. Dan yang lebih penting adalah
peranannya dalam hal pengembangan metodologi ilmu pengetahuan. Umumnya para
filosof alam mendasarkan pendapatnya pada pikiran-pikiran Aristoteles serta
membuat penyelidikan secara kualitatif dan fenomena yang terkategori.
Sebaliknya, Galileo menetapkan fenomena dan melakukan pengamatan atas dasar
kuantitatif. Penekanan yang cermat terhadap perhitungan secara kuantitatif
sejak itu menjadi dasar penyelidikan ilmu pengetahuan di masa-masa berikutnya.
Galileo
mungkin lebih punya tanggung jawab daripada orang mana pun untuk penyelidikan
ilmiah dengan sikap empiris. Dialah, dan bukannya yang lain, yang pertama kali
menekankan arti penting peragaan percobaan-percobaan, dia menolak pendapat
bahwa masalah-masalah ilmiah dapat diputuskan bersama dengan kekuasaan, apakah
kekuasaan itu namanya Gereja atau kaidah dalil Aristoteles. Dia juga menolak
keras bersandar pada skema-skema yang menggunakan alasan ruwet dan bukannya
bersandar pada dasar percobaan yang mantap. Cerdik cendikiawan abad tengah
memperbincangkan bertele-tele apa yang harus terjadi dan mengapa sesuatu hal
terjadi, tetapi Galileo bersikeras pada arti penting melakukan percobaan untuk
memastikan apa sesungguhnya yang terjadi. Pandangan ilmiahnya jelas gamblang
tidak berbau mistik, dan dalam hubungan ini dia bahkan lebih modern ketimbang
para penerusnya, seperti misalnya Newton.
Galileo,
dapat dianggap orang yang taat beragama. Lepas dari hukuman yang dijatuhkan
terhadap dirinya dan pengakuannya, dia tidak menolak baik agama maupun gereja.
Yang ditolaknya hanyalah percobaan pembesar-pembesar gereja untuk menekan usaha
penyelidikan ilmu pengetahuannya. Generasi berikutnya amat beralasan mengagumi
Gahleo sebagai lambang pemberontak terhadap dogma dan terhadap kekuasaan
otoriter yang mencoba membelenggu kemerdekaan berfikir. Arti pentingnya yang
lebih menonjol lagi adalah peranan yang dimainkannya dalam hal meletakkan
dasar-dasar metode ilmu pengetahuan modern..
0 komentar:
Posting Komentar