Gelar Cerita, Ungkapkan pikiran, berbagi pengetahuan

Jumat, 15 Januari 2016

Gadis Hidup Di Ujung Maut


Usai subuh awan berjajar membentuk atap yang begitu indah guna memberi perlindungan kepada setiap insan yang dirindukan  , cahaya mentari dari ufuk timur memberikan kehidupan bagi setiap makhluk  , dialah seorang gadis yang cantik ,elegan dan mempesona bak bidadari yang setap lelaki pasti terkagum-kagum melihat penampilannya karena dia seorang muslimah yang selalu menutup auratnya dimana pun ia berada meskipun di rumahnya bahkan di dalam mihrabnya . Gadis pendiam yang selalu tertunduk mukanya saat berhadapan dengan seseorang apalagi ketika berbicara ia selalu malu-malu dan sifatnya  juga tidak jauh berbeda dengan ibunya , ia gadis yang baik hati lembut sikapnya dan santun perangainnya . Salma itulah namanya ia baru usia 20 tahun dan sedang menjalani kuliahnya tapi sayangnya gadis ini menderita sakit paru-paru dan ia susah melakukan aktivitas yang lebih kemampuannya . Suatu hari dikala panas terik matahari yang begitu menyangat tubuh di panggung dari ujung rambut sampai ujung kaki salma dan parah sahabatnya sehabis pulang dari kampus pergi kedanau bidari untuk melepas seraya menikmati suasana danau yang begitu menyejukkan dan jarak danau bidari ini sekitar 1 km dari kampus mereka dan ini juga arah ke desa mereka di gading manis utara.
“apa kau mau ke danau untuk beristirahat sejenak sambil melepas lelah dari kampus, sekalian menenagkan fikiran agar otak kita bisa sedikit beristirahat” kata farah
“baiklah, aku juga begitu lelah hari ini semalam juga tidak bisa tidur karena mengerjakan skripsi dari dosen baru yang bernama mr.habibullah itu lho” salma memperkenalkannya
“dosen baru itu ternyata tampan juga ya... aku samai kagum melihatnya dan kalau jadi istrinya aku pasti juga mau hehehe” kata farah
“Kamu nih ada dosen baru kagumnya minta ampun” ejekku kepada farah
“hahahaha habisnya tampan sich bikin orang jadi rindu aja “ sahutnya
   Saat salma dan farah ngobrol sambil bercanda tak terasa mereka udah sampai di danau ia melihat adiknya salwa bermain didanau dan tiba tiba salwa terjebur , sesaat juga salma melihat  adiknya tercebur ke dalam danau , secepatnya ia berlari dan menceburkan dirinya ke danau , selepas itu ia sekuat tenaga menolong adiknya sebelum menceburkan diri salma sudah berfikir bakal terjadi bagaimana pada dirinya dan ia terlalu lelah lalu juga berlari dan menceburkan dirinya kedanau bidari. Sesampainya ditepi danau ia menolong adiknya mengeluarkan air yang salwa telan dan sesaat kemudian  salwa tersadar tapi tiba tiba dirinya sesak dan sesaat itu juga ia terjatuh dan karena panik akhirnya farah berteriak minta tolong kepada orang orang yang ada di sekitar danau.
“tolong...tolong... tolong...” teriak farah
“ada apa dek” tanya warga sambil berlari
“teman saya pak terjatuh begitu aja setelah menyelamatkan adiknya waktu tercebur ke dalam danau” farah berkata sambil membawa buku buku milik salma
“cepat cepat kita bawa dan cepat panggil ambulan” kata warga
Setelah dirumah sakit dokter memeriksa keadaan salma secara detail dan teliti, sesaat itu juga farah menelpon kedua orang tuanya salma dan mereka cepat cepat menengok keadaan putri sulungnya, dokterpun keluar dari memeriksa salma.
“apakah ibu dan bapak ini adalah orang tua dari saudara salma” dokter bertanya sambil membenarkan pakaian putih yang digunakannya
“benar dokter, kira kira apa yang menyebabkan anak kami dok? Tanya mereka
“Anak bapak dan ibu paru parunya bocor dan kami tidak tau apakah kami bisa menyelamatkan nyawanya atau tidak tapi kemungkinan selamat itu kecil dan kami harapkan bapak dan ibu bersabar dan berdo’a selalu demi kesembuhan putri kalian” kata dokter
            Kemudian ibu cepat cepat masuk ke kamar ingin melihat keadaan putri sulungnya tapi belum sampai ditempat tidur salma ibu menangis bersedih melihat keadaan anaknya koma terbujur lemah tak berdaya dan mungkin nyawanya takkan tertolong lagi, ibu melihat salma sampai sampai ibu jatuh terbaring dilantai
“salma mungkin saat ini sedang diujung maut tapi semoga ibu bisa sabar atas cobaan yang diberikan Allah untuk kita” kata ayah kepada ibu yang sedang terbaring sambil mengelus elus kepala ibu
                 Sore hari menjemput yang tadinya panas menyengat serasa membakar kini sekarang redup seakan akan awanpun ikut berduka cita atas kejadian yang menimpa diri salma lalu ibu siuman saat itu ayah menenangkannya dan langsung mengajaknya shalat ashar sambil mendo’akan salma agar cepat sembuh . Selesai shalat keduanya mendo’akan salma
“Ya Allah yang maha pemurah yang ditanganMulah  tempat kembalinya kami semua kepadaMu , Ya Allah yang maha memelihara tolong selamatkan nyawa anak kami karena ia adalah permata yang selama ini kami rindukan dan kami idamkan dan biarkanlah kuncup itu mekar menjadi bunga dan jangan engkau ambil salma dari kami, Ya Allah salma masih belum bahagia diduniaMu ya Allah, kami sebagai orang tuanya belum bisa membimbing anak kami menuju jalan lurusMu karena itu janganlah Engkau ambil dia sebelum Engkau ambil nyawa kami dahulu. Ya Allah sudah beribu cobaan Engkau berikan kepada kami, berjuta keputusan Engkau ambilkan untuk kami tapi inikah cobaan terberat kami? Kami sudah kehilangan anak kami dahulu waktu ibunya mengandung masih kecil, sekarang Engkau juga ambil buah hatiku yang selama ini aku tanam, aku rawat aku jaga baik baik tapi jika sekiranya memang ini sudah waktunya dan sudah jadi takdir Engkaumaka akan aku lepaskan putri sulungkuuntuk kembali kehadapanMu dan jika kelak kami semua telah tiada tolong persatukanlah lagi kami dalam syurga cintaMu ya Allah”.
                   Setelah selesai berdo’a ibu dan ayah salma kembali ke ruang dimana anaknya dirawat dan sebelum ibu menyentuh pintu terdengarlah suara salwa dalam kesunyian kamar berdo’a untuk salma.
“Oh kodrat yang menciptakan ketenangan dari dalam rohku, kenapa kau rampas hidup kakakku ini? selain dari cintaku yang suci murni itu apakah kesalahanku? Kesalahan hatiku yang senantiasa tak pernah lalai didalam memohon kemaafan darimu. Dari seribu malam yang ada tunjukkanlah padaku satu malam saja yang aku dapat membahagiakan kakakku janganlah menolak permohonanku yang kusampaikan, kuatur dan kuatak kalimatnyadengan mengikuti irama denyutan jantung yang merindu selalu. Kakakku jika sekiranya kau tak dapat melihatku dengan mata indahmu biarkanlah senyummu yang menggantikan, senyuman yang seperti limau seulas itu tapi jika memang tak dapat tersenyum untukku biarlah... Tapi jika dikau mendengarku dengarkanlah keluh kesah adikmu yang nista ini yang membuat kakak menangis, bersedih selalu merepotkanmu dan yang telah membuat kakak terbaring dikamar yang tiada bagusnya. Kakak jika memang waktu tak akan mempertemukan kita lagi aku akan selalu berdo’a untukmu disetiap hariku sampai diakhir hayatku kelak. Semoga kakak mendapatkan tempat yang sebaik baiknya tempat amien....
           Orang tuanyapun keluar dari balik pintu dan ibunya memeluk salwa dengan perasaan sedih terharu dan tanpa diketahui seorangpun roh salma pergi meninggalkan jasatnya sampai sampai tumbuhan diluar rumah sakit seakan akan menggugurkan daunnya ikut berduka cita atas kepergian salma untuk selamanya  dan akhirnya orang tuanyapun pasrah dengan ditinggalnya salma.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger templates

Definition List

Unordered List

Support