Usaha
a. Pengertian Usaha
a. Pengertian Usaha
merupakan proses perubahan Energi dan usaha ini selalu dihubungkan
dengan gaya (F) yang menyebabkan perpindahan (s) suatu benda. Dengan kata lain,
bila ada gaya yang menyebabkan perpindahan suatu benda, maka dikatakan gaya
tersebut melakukan usaha terhadap benda.
b. Usaha yang Dilakukan oleh Gaya Konstan
Usaha yang dilakukan oleh gaya konstan (besar maupun arahnya)
didefinisikan sebagai hasil perkalian antara perpindahan titik tangkapnya dengan
komponen gaya pada arah perpindahan tersebut (Halliday,1985:174). Untuk memindahkan sebuah benda yang bermassa
lebih besar dan pada jarak yang lebih jauh, diperlukan usaha yang lebih besar
pula.
Dengan berdasarkan pada kenyataan tersebut, usaha didefinisikan sebagai hasil kali gaya dan perpindahan yang terjadi (NurAzizah,2007:46). Apabila usaha disimbolkan dengan W, gaya F, dan perpindahan s, maka Baik gaya maupun perpindahan merupakan besaran vektor. Sesuai dengan konsep perkalian titik antara dua buah vektor, maka usaha W merupakan besaran skalar (Halliday,1985:176). Bila sudut yang dibentuk oleh gaya F dengan perpindahan s adalah θ, maka besarnya usaha dapat dituliskan sebagai: W = (F cos θ).s
Dengan berdasarkan pada kenyataan tersebut, usaha didefinisikan sebagai hasil kali gaya dan perpindahan yang terjadi (NurAzizah,2007:46). Apabila usaha disimbolkan dengan W, gaya F, dan perpindahan s, maka Baik gaya maupun perpindahan merupakan besaran vektor. Sesuai dengan konsep perkalian titik antara dua buah vektor, maka usaha W merupakan besaran skalar (Halliday,1985:176). Bila sudut yang dibentuk oleh gaya F dengan perpindahan s adalah θ, maka besarnya usaha dapat dituliskan sebagai: W = (F cos θ).s
Komponen gaya F sin θ dikatakan tidak melakukan usaha sebab tidak ada
perpindahan ke arah komponen itu. Satriawan (2008) menyimpulkan sebagai berikut. Dari persamaan rumus usaha, dapat dikatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh suatu gaya:
a. Berbanding lurus dengan besarnya gaya,
b. Berbanding lurus dengan perpindahan benda,
c. Bergantung pada sudut antara arah gaya dan perpindahan benda.
Jika persamaan rumus usaha kita tinjau lebih seksama, kita mendapatkan beberapa keadaan yang istimewa yang berhubungan dengan arah gaya dan perpindahan benda yaitu sebagai berikut:
a. Apabila θ = 00, maka arah gaya sama atau berimpit dengan arah perpindahan benda dan cos θ = 1, sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya F dapat dinyatakan:
W = F . s cos θ
W = F . s . 1
b. Berbanding lurus dengan perpindahan benda,
c. Bergantung pada sudut antara arah gaya dan perpindahan benda.
Jika persamaan rumus usaha kita tinjau lebih seksama, kita mendapatkan beberapa keadaan yang istimewa yang berhubungan dengan arah gaya dan perpindahan benda yaitu sebagai berikut:
a. Apabila θ = 00, maka arah gaya sama atau berimpit dengan arah perpindahan benda dan cos θ = 1, sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya F dapat dinyatakan:
W = F . s cos θ
W = F . s . 1
b. Apabila θ = 900, maka arah gaya F tegak lurus dengan arah perpindahan
benda dan cos θ = 0, sehingga W = 0. Jadi, jika gaya F bekerja pada suatu benda
dan benda berpindah dengan arah tegak lurus pada arah gaya, dikatakan bahwa gaya
itu tidak melakukan usaha.
c. Apabila θ = 1800, maka arah gaya F berlawanan dengan arah perpindahan
benda dan nilai cos θ = -1, sehingga W mempunyai nilai negatif. Hal itu dapat
diartikan bahwa gaya atau benda itu tidak melakukan usaha dan benda tidak
mengeluarkan energi, tetapi mendapatkan energi. Sebagai contoh adalah sebuah
benda yang dilemparkan vertikal ke atas. Selama benda bergerak ke atas, arah
gaya berat benda berlawanan dengan perpindahan benda. Hal itu dapat dikatakan
bahwa gaya berat benda melakukan usaha yang negatif. Contoh lain adalah sebuah
benda yang didorong pada permukaan kasar dan benda bergerak seperti tampak pada
Gambar 2.2. Pada benda itu bekerja dua gaya, yaitu gaya F dan gaya gesekan fk
yang arahnya berlawanan dengan arah perpindahan benda. Jika perpindahan benda
sejauh s maka gaya F melakukan usaha: W = F . s, sedangkan gaya gesekan fk
melakukan usaha: W = fk . s
d. Apabila s = 0, maka gaya tidak menyebabkan benda berpindah. Hal itu
berarti W = 0. Jadi, meskipun ada gaya yang bekerja pada suatu benda,namun jika
benda itu tidak berpindah maka, dkatakan bahwa gaya itu tidak melakukan
usaha.
c. Usaha (kerja) Oleh Gaya yang
Berubah
Usaha oleh gaya yang berubah-ubah disebur gaya konservatif.
Contoh gaya yang besarnya berubah-ubah yaitu gaya pada pegas. Robert Hooke
menyatakan bahwa besarnya gaya yang diperlukan untuk menarik suatu pegas
sebanding dengan simpanganya. F ~ x
F = k . x
Keterangan :
F = Gaya ( N )
k = Konstanta pegas ( N/m)
x = Simpangan ( m )
Untuk menghitung besarnya kerja oleh gaya F yang selalu berubah-ubah
dengan perubahan posisi, kita ambil perpindahan dalam selang waktu yang kecil,
sehingga perubahan posisinya adalah dx dan usaha dalam waktu yang kecil
(perubahan posisi dalam dx).
d. Satuan Usaha
Dalam SI satuan gaya adalah newton (N) dan satuan perpindahan adalah
meter (m). Sehingga, satuan usaha merupakan hasil perkalian antara satuan gaya dan
satuan perpindahan, yaitu newton meter atau joule. Satuan joule dipilih untuk
menghormati James Presccott Joule (1816 – 1869), seorang ilmuwan Inggris yang
terkenal dalam penelitiannya mengenai konsep panas dan energi.
1 joule = 1 Nm
karena 1 N = 1 Kg . m/s2
maka 1 joule = 1 Kg . m/s2 x 1 m
1 joule = 1 Kg . m2/s2
Untuk usaha yang lebih besar, biasanya digunakan satuan kilo joule (kJ) dan mega joule (MJ).
1 kJ = 1.000 J
1 MJ = 1.000.000 J
1 joule = 1 Nm
karena 1 N = 1 Kg . m/s2
maka 1 joule = 1 Kg . m/s2 x 1 m
1 joule = 1 Kg . m2/s2
Untuk usaha yang lebih besar, biasanya digunakan satuan kilo joule (kJ) dan mega joule (MJ).
1 kJ = 1.000 J
1 MJ = 1.000.000 J
ENERGI
Energi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan di alam ini.
Energi menyatakan kemampuan untuk melakukan usaha. Suatu sistem (manusia, hewan,
atau benda) dikatakan mempunyai energi jika mempunyai kemampuan untuk melakukan
usaha.
Energi yang dimiliki oleh, benda-benda yang bergerak disebut energi gerak atau energi kinetik sedangkan energi yang dimiliki oleh suatu benda karena kedudukan atau keadaan benda disebut energi potensial.
Energi yang dimiliki oleh, benda-benda yang bergerak disebut energi gerak atau energi kinetik sedangkan energi yang dimiliki oleh suatu benda karena kedudukan atau keadaan benda disebut energi potensial.
a. Macam-macam Energi
1) Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi yang dimiliki suatu benda karena sifat
geraknya. Energi Mekanik dibagi lagi menjadi dua, yaitu :
a) Energi Potensial
Ep = m x g x h
b) Energi Kinetik
Ek = ½ x m x v2
2) Energi Bunyi
3) Energi Panas (Kalor)
4) Energi Cahaya
5) Energi Kimia
6) Energi Nuklir
b. Hukum Kekekalan energ.
Hukum kekekalan energi adalah salah satu dari hukum-hukum kekekalan yang
meliputi energi kinetik dan energi potensial. Hukum ini adalah hukum pertama
dalam termodinamika. Hukum Kekekalan Energi (Hukum I Termodinamika) berbunyi:
“Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tapi tidak bisa
diciptakan ataupun dimusnahkan (konversi energi)”.
Apabila benda selama bergerak naik dan turun hanya dipengaruhi oleh gaya
gravitasi, besar energi mekanik selalu tetap. Dengan kata lain, jumlah energi
potensial dan energi kinetik selalu tetap. Pernyataan itu disebut Hukum
Kekekalan Energi Mekanik.
c. PENGGUNAAN DAN PEMANNFAATAN ENERGI DALAM KEHIDUPAN
Berbagai energi dimanfaatkan dalam kehidupan kita sehari-hari, nah
berikut saya berikan contoh penggunaan energi dengan merubahnya dari satu bentuk
ke bentuk lain.
a. Energi Kimia Menjadi Energi Gerak (Mekanik) :
Makanan yang kita makan diolah melalui reaksi kimia menjadi sumber energi
untuk beraktivitas
b. Energi Listrik Menjadi Energi Panas :
Penggunaan Setrika untuk menggosok pakaian.
c. Energi Listrik Menjadi Energi Bunyi :
Penggunaan Bel untuk menghasilkan bunyi.
d. Energi Listrik Menjadi Energi Gerak Mekanik :
Penggunaan kipas angin.
e. Energi Gerak (Mekanik) Menjadi Energi Panas :
Gesekkan dua benda secara terus menerus menghasilkan
panas.
f. Energi Cahaya Menjadi Energi Kimia
:
Pemanfaatan cahaya matahari sebagai bahan dasar dalam proses
fotosintesis oleh tumbuhan.
d. Teorema Usaha dan Energi Kinetik
Bagaimana hubungan antara usaha dan energi kinetik benda? Misalkan ada
sebuah benda bermassa m yang mula-mula bergerak dengan kecepatan sebesar V
1. Pada benda bekerja gaya konstan F sehingga benda berpindah sejauh
s dan kecepatannya berubah menjadi V 2. Dengan memakai rumus GLBB
didapatkan
v22 = v 1 2 + 2as atau as =
½ (v22 – v12 )
Persamaan tadi dapat disubstitusikan untuk mencari hubungan antara usaha
dan energi kinetik
W = F s
= m a s
= m (½ v 2
2 – ½ v 1 2 )
= ½ m v22 – ½ m v 12
= EK 2 – EK 1 atau W = ∆EK
CONTOH SOAL :
— Sepeda motor bermassa 200kg bergerak dengan kecepatan berubah dari 10m/s
menjadi 20m/s. Hitung usaha yang dilakukan pada motor itu!
— Diket: m= 200kg ; v 2 = 20m/s ; v 1 = 10m/s
Dit : W?
— Jawab W = EK 2 – EK 1
= ½ m v 2 2 – ½ v 1 2
= ½ (200) 20 2 – ½ (200) 10 2
= 40.000 – 10.000 = 30.000 J = 30 kJ
e. Manfaat dari Teorema Usaha Energi Kinetik
· Teorema usaha-energi kinetik memberitahu kita bahwa resultan usaha atau
usaha yang dilakukan oleh resultan gaya pada suatu benda sama dengan perubahan
energi kinetik benda.
· Teorema usaha-energi kinetik juga memberitahu kita bahwa energi kinetik
benda sama dengan usaha total yang dibutuhkan untuk mempercepat benda dari
keadaan diam hingga bergerak dengan kelajuan tertentu atau
sebaliknya.
f. Teorema Usaha Energi Potensial
usaha yang bekerja pada suatu benda sama dengan perubahan energi
potensial yang dialami benda dirumuskan:
GAYA
a. Pengertian :
Gaya, di dalam ilmu fisika adalah interaksi apapun yang dapat
menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami perubahan gerak, baik dalam bentuk
arah, maupun konstruksi geometris. Dengan kata lain, sebuah gaya dapat
menyebabkan sebuah objek dengan massa tertentu untuk
mengubah kecepatannya (termasuk untuk bergerak dari keadaan diam), atau
berakselerasi, atau untuk terdeformasi. Gaya memiliki besaran
(magnitude) dan arah, sehingga merupakan kuantitas vektor. Satuan SI yang
digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton (dilambangkan dengan N). Gaya
sendiri dilambangkan dengan simbol F.
dinyatakan dengan
Konsep yang berhubungan dengan gaya antara lain: gaya hambat, yang
mengurangi kecepatan benda, torsi yang menyebabkanperubahan
kecepatan rotasi benda. Pada objek yang diperpanjang, setiap bagian benda
menerima gaya, distribusi gaya ke setiap bagian ini disebut regangan. Tekanan merupakan
regangan sederhana. Regangan biasanya menyebabkan deformasi pada benda
padat, atau aliran pada benda
cair.
b. Sejarah
Dalam perkembangannya teori Gaya banyak dikemukakan oleh beberapa ahli
seperti :
· Aristoteles
· Isaac Newton
c. Jenis-jenis Gaya
Meskipun terdapat dengan jelas banyak tipe gaya di alam semesta, mereka
seluruhnya berbasis pada Empat Gaya Fundamental. Gaya nuklir kuat dan gaya
nuklir lemahhanya beraksi pada jarak yang sangat pendek dan bertanggung jawab
untuk "mengikat" nukleon tertentu dan menyusun nuklir. Gaya
elektromagnetik beraksi antara muatan listrik dan gaya gravitasi beraksi antara
massa.
Prinsip perkecualian Pauli bertanggung jawab untuk kecenderungan atom
untuk tak "bertumpang tindih" satu sama lain, dan adalah jadinya bertanggung
jawab untuk "kekakuan" materi, namun hal ini juga bergantung pada gaya
elektromagnetik yang mengikat isi-isi setiap atom.
Seluruh gaya yang lain berbasiskan pada keempat gaya ini. Sebagai
contoh, gesekan adalah perwujudan gaya elektromagnetik yang beraksi antara
atom-atom dua permukaan, dan prinsip perkecualian Pauli, yang tidak
memperkenankan atom-atom untuk menerobos satu sama lain.
Gaya-gaya dalam pegas dimodelkan oleh hukum Hooke adalah juga hasil gaya
elektromagnetik dan prinsip perkecualian Pauli yang beraksi bersama-sama untuk
mengembalikan objek ke posisi keseimbangan. Gaya sentrifugal adalah gaya
percepatan yang muncul secara sederhana dari percepatan rotasi kerangka
acuan.
Pandangan mekanika kuantum modern dari tiga gaya fundamental pertama
(seluruhnya kecuali gravitasi) adalah bahwa partikel materi (fermion) tidak
secara langsung berinteraksi dengan satu sama lain namun agaknya dengan
mempertukarkan partikel virtual (boson). Hasil pertukaran ini adalah apa yang
kita sebut interaksi elektromagnetik (gaya Coulomb adalah satu contoh interaksi
elektromagnetik).
Dalam relativitas umum, gravitasi tidaklah dipandang sebagai gaya.
Melainkan, objek yang bergerak secara bebas dalam medan gravitasi secara
sederhana mengalami gerak inersia sepanjang garis lurus dalam ruang-waktu
melengkung - didefinisikan sebagai lintasan ruang-waktu terpendek antara dua
titik ruang-waktu. Garis lurus ini dalam ruang-waktu dipandang sebagai garis
lengkung dalam ruang, dan disebut lintasan balistik objek. Sebagai contoh, bola
basket yang dilempar dari landasan bergerak dalam bentuk parabola sebagaimana ia
dalam medan gravitasi serba sama.
Lintasan ruang-waktunya (ketika dimensi ekstra ct ditambahkan) adalah
hampir garis lurus, sedikit melengkung (dengan jari-jari kelengkungan berorde
sedikit tahun cahaya). Turunan waktu perubahan momentum dari benda adalah apa
yang kita labeli sebagai "gaya gravitasi".
d. Gaya dan Potensial
Disamping gaya, konsep yang sama secara matematis dari medan energi
potensial dapat digunakan untuk kesesuaian. Sebagai contoh, gaya gravitasi yang
beraksi pada suatu benda dapat dipandang sebagai aksi medan gravitasi yang hadir
pada lokasi benda.
Pernyataan ulang secara matematis definisi energi (melalui definisi
kerja), medan skalar potensial didefinisikan sebagai medan yang mana gradien
adalah sama dan berlawanan dengan gaya yang dihasilkan pada setiap setiap titik.
Gaya dapat diklasifikasi sebagai konservatif atau non konservatif. Gaya
konservatif sama dengan gradien potensial.
1. Gaya konservatif
Kita telah mengetahui bahwa sebuah bola yang dilempar vertikal ke atas,
kemudian jatuh ke titik semula mengalami perubahan energi potensial dan energi
kinetik, tetapi energi mekaniknya selalu kekal (tetap).
Tentu saja ada gaya yang menyebabkan perubahan energi potensial dan
energi kinetik sehingga energi mekanik dari suatu benda selalu kekal (tetap).
Gaya yang menyebabkan energi mekanik, yaitu penjumlahan energi potensial dan
energi kinetik, selalu kekal (tetap) yang disebut.
GAYA KONSERVATIF.
Yang Termasuk Gaya Konservatif :
a. gaya gravitasi konstan F = mg
Gaya elastis pegas (Hukum Hooke)
Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang ilmu
fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pir atau pegas.
Besarnya gaya Hooke ini secara proporsional akan berbanding lurus dengan jarak
pergerakan pegas dari posisi normalnya, atau lewat rumus matematis dapat
digambarkan sebagai berikut:
F = kx
F : gaya (dalam unit
newton)
k : konstante pegas (dalam
newton per meter)
x : jarak pergerakan pegas dari
posisi normalnya (dalam unit meter).
c. Gaya konservatif memiliki sifat bahwa usaha yang dilakukan oleh suatu
benda:
1. tidak bergantung pada lintasannya, tetapi hanya bergantung pada
keadaan awal dan keadaan akhir,
2. selalu sama dengan nol jika benda bergerak kembali ke posisi semula
dalam lintasan tertutup,
3. selalu dapat dinyatakan sebagai perbedaan antara energi potensial
awal dan energi potensial akhir.
2. Gaya Non Konservatif
Apabila usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya ketika benda mulai
bergerak dari posisi awal hingga kembali lagi ke posisi semula tidak sama dengan
nol maka gaya tersebut dijuluki gaya tak konservatif.
Berikut ini contoh gaya tak konservatif :
Berikut ini contoh gaya tak konservatif :
Gaya dorong dan gaya gesek kinetis
Tinjau sebuah benda yang didorong ke kanan lalu didorong lagi ke kiri.
Ketika bergerak atau berpindah ke kanan, arah perpindahan benda sama dengan arah
gaya dorong (F) dan berlawanan arah dengan gaya gesek kinetis (fk). Karena
searah dengan perpindahan maka gaya dorong melakukan usaha positif pada benda.
W = F s
Sebaliknya gaya gesek kinetis melakukan usaha negatif pada
benda.
W = – fk s
Ketika benda bergerak atau berpindah ke kiri, arah perpindahan benda
sama dengan arah gaya dorong dan berlawanan arah dengan gaya gesek kinetis.
Karena searah dengan perpindahan maka gaya dorong melakukan usaha positif pada
benda.
W = F s
Sebaliknya gaya gesek kinetis melakukan usaha negatif pada
benda.
W = – fk s
Usaha yang dilakukan oleh gaya dorong dan gaya gesek kinetis pada benda
ketika benda mulai bergerak dari posisi awal hingga kembali lagi ke posisi awal
adalah W = 2 F s dan W = -2 fk s
Usaha yang dilakukan oleh gaya dorong dan gaya gesek kinetis selama
benda mulai bergerak dari posisi awal hingga benda kembali ke posisi semual
tidak sama dengan nol.
Apabila usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya ketika benda mulai
bergerak dari posisi awal hingga kembali lagi ke posisi semula tidak sama dengan
nol maka gaya tersebut dijuluki gaya tak konservatif.
DAYA
Adalah kerja/usaha yang dilakukan benda per satuan waktu. Satuannya
adalah N m/s atau Watt. usaha yang dilakukan oleh benda setiap sekon atau laju
enegi yang berubah menjadi energi lain.
Rumus :
P = daya (watt)
W = usaha yang dilakukan (joule)
t = waktu
(s)
0 komentar:
Posting Komentar