Gelar Cerita, Ungkapkan pikiran, berbagi pengetahuan

Selasa, 09 Februari 2016

ELEKTROKIMIA- Redoks


         Reaksi reduksi-oksidasi atau redoks melibatkan perubahan dalam keadaan oksidasi pereaksi-pereaksi
         Dalam beberapa contoh reaksi terdapat kehilangan elektron oleh satu pereaksi dan perolehan elektron padanannya oleh pereaksi lainnya
         Bila aliran elektron yang menyertai suatu reaksi membentuk arus listrik maka perubahan kimia dirujuk sebagai elektrokimia
 Reaksi elektrokimia dapat diklasifikasikan:
  Reaksi yang menghasilkan arus listrik (reaksi yang terjadi dalam baterai) è SEL VOLTA
  Sistem yang dihasilkan oleh arus listrik elektrolisis è ELEKTROLISIS
Perbedaan Sel Volta dan Elektrolisis
Faktor
Sel Volta atau Sel Galvani
Elektrolisis   
Arah reaksi
Spontan
Tidak spontan
Perubahan energi
Energi Kimia à Energi Listrik
Energi Listrik à Energi Kimia
Anoda
Elektroda Negatif
Reaksi Oksidasi
Elektroda Positif
Reaksi Oksidasi
Katoda
Elektroda Positif
Reaksi Reduksi
Elektroda Negatif
Reaksi Reduksi
Aplikasi
Baterai
Fuel cell
Contoh reaksi
A (-) : Zn à Zn2+ + 2e-
C  (+): Cu2+ + 2e- à Cu
Reaksi sel : Zn + Cu2+ à Zn2+ + Cu
A (+) : H2à 2H+ + 2e-
C  (-) : O2 + 4H+ + 4e- à 2H2O
Reaksi sel :  2H2 + O2 à 2H2O
Sistem redoks
  Sistem redoks biasa: sistem dimana bentuk oksidasi dan reduksi hanya mempertukarkan elektron. Persamaan reaksinya:
a Ox + ne -------- b Red
Ox dan Red menyatakan masing-masing bentuk oksidasi dan reduksi dari zat,
a dan b bilangan stoikiometri, sedangkan
n banyaknya elektron yang dipertukarkan
Sistem redoks
Sistem redoks dan asam basa gabungan: melibatkan tidak hanya pertukaran elektron, tetapi juga proton seperti dalam asam basa.
Contoh: sistem permanganat-mangan(II)
Mn7+ + 5e- ----------- Mn2+
Karena ion Mn7+ tidak stabil maka terhidrolisis
Mn7+ + 4H2O ------------ MnO-4  + 8H+
MnO-4  + 8H+ + 5e- ---------- Mn2+ + 4H2O
 



Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger templates

Definition List

Unordered List

Support