Benda kerja
dipasang pada meja, permukaan diukur apakah rata atau tidak kalau sudah rata
chuck dikencangkan. Sementara pahat dipasangkan pada pemegangnya Posisi nol
dengan benda kerja, lalu sudut potong utama pahat ditentukan dengan
menggesernya sesuai dengan sudut yang telah ditetapkan.
Kedalaman potong
(a) dapat ditetapkan (dengan cara menggeserkan pahat) melalui skala pada
pemutar. Gerak makan dapat dipilih dan pada saat langkah balik berakhir, meja
atau pahat bergeser sejauh harga yang dipilih tersebut.
Panjang langkah
pemotongan (lt) diatur sesuai dengan panjang benda kerja (lw)
ditambah dengan jarak pengawalan (lv) dan jarak pengakhiran (ln).
Apabila hal ini telah ditetapkan maka perbandingan kecepatan (Rs, Speed ratio/ quick return ratio)
menjadi tertentu harganya (tergantung kontruksi mesin). Dalam hal ini kecepatan
mundur (tidak memotong, jadi merupakan waktu yang hilang / non produktif),
harus lebih tinggi dari kecepatan maju (memotong). Kecepatan potong rata – rata
dan kecepatan makan ditentukan oleh jumlah langkah per menit (np)
yang dapat dipilih dan diatur pada mesin perkakas yang bersangkutan.
Elemen Dasar Proses Menyekrap.
Elemen dasar
proses pemotongan dari proses skrap dapat diketahui dan dihitung dengan
memperhatikan kondisi pemotongan yang ditentukan sebagai berikut :
Benda kerja: lw = Panjang pemotongan pada benda kerja ; mm
lv = Panjang pengawalan
; mm
ln = Panjang pengakhiran ; mm
lt = Panjang pemesinan
= lv+lw+ln
; mm
W = Lebar pemotongan benda kerja ; mm
Pahat:
kr = Sudut potong utama (o)
γo = Sudut geram (o)
Mesin skrap
a = Kedalaman potong ; mm
f = Gerak pemakanan ;
mm/langkah
np = Jumlah langkah permenit; langkah/menit
Elemen dasar
proses skrap dihitung dengan rumus :
a.
Kecepatan potong rata – rata (V).
a.
Kecepatan makan (Vf).
Vf = f.np ; mm/min
b.
Waktu pemotongan (tc).
c.
Kecepatan penghasilan geram (Z).
Z = A.V
Dimana : A = Penampang
geram sebelum dipotong.
A = f.a = b.h ; mm2
Maka : Z = f. a V ; cm3/min
Seperti halnya pada
proses membubut tebal geram selalu terpotong (h) dan lebar pemotongan (b)
ditentukan oleh f, a dan Kr
Proses
pembentukan sudut potong utama pahat dilakukan pada mesin sekrap Shaper, yaitu
dilakukan dengan cara merubah atau menggeser posisi dari kepala pahat. Alat
bantu yang digunakan adalah busur sebagai alat untuk membantu menentukan titik
posisi besarnya sudut yang telah ditetapkan dalam penelitian. Kegunaan busur
sangat berarti untuk memastikan penggaturan yang dilakukan pada skala ukuran besarnya
angka yang tercantum pada mesin sekrap yaitu di kepala pahat. Untuk mendapatkan
sudut potong utama pahat dengan cara mengendurkan baut pengikat lalu menggeser
kepala pahat pada bagaian gambar no 11, posisi awal pahat pada sudut potong
utama 90º lalu menggerakkan kepala pahat sesuai dengan angka yang tercantum
pada mesin. Setelah didapatkan besarnya angka sudut potong utama maka baut
pengikat dikencangkan kembali supaya tidak goyah sewaktu melakukan proses
pemesinan.
Keterangan
gambar:
1.
Poros untuk mengatur langkah
2.
Hand lever untuk mengatur kecepatan meja
3.
Stang pengatur dengan tangan
4.
Stang pengatur kecepatan langkah ram
5.
Stang pengatur kecepatan langkah ram
6.
Handle untuk clamping ram
7.
Handle untuk menggerakkan dan mematikan
mesin
8.
Shaft end untuk mengatur posisi ram
9.
Shaft end untuk clamping swivel head
10. Handle
untuk mengatur slide
11. Handle
lever untuk clamping lever cross rail
12. Handle
lever untuk clamping lever cross rail
13. Handle
lever untuk clamping table fore bearing guide way
14. Shaft
end untuk mengatur horizontal dari meja/table
15. Handle
untuk memilih arah dan kecepatan meja/table
16. Tuas
kopling penghubung
0 komentar:
Posting Komentar