Gelar Cerita, Ungkapkan pikiran, berbagi pengetahuan

Minggu, 17 Januari 2016

PERJALANAN HIDUP

Assalamualaikum Wr. Wb.-Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah SWT di dunia ini tidak ada yang sia sia. Semua pasti ada manfaatnnya. Sama halnnya peristiwa yang menyedihkan,  menakjubkan dan tak terlupakan yang pernah ku alami, semua itu pasti ada hikmahnnya. Dan terkadang apa yang kita impi impikan apa yang kita damba dambakan tidak terwujud. Justru sesuatu yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnnya bisa terwujudkan. Ibuku berkata “ Allah itu tidak akan mengabulkan apa yang kita inginkan. Akan tetapi Allah mengabulkan apa yang kita butuhkan”. Dan nasehat itulah yang selalu mengingatkan aku dalam peristiwa peristiwa yang pernah ku alami. Salah satunnya yakni kisah perjalanan hidupku.
Basic english course, Pare Kediri jawa timur itulah rumah keduaku saat ini. Ditempat inilah saya melanjutkan proses belajar setelah masa masa abu abu putih. Dan tentunnya perjalanan dari sejak aku lahir sampai sekarang, perjalanan dari SD/MI sampai BEC mengalami masalah yang beraneka ragam. Tetapi semua masalah bisa ku lewati seiring berjalannya waktu. Saya lahir pada hari minggu 11 juni 1995 di rumahku sendiri, Kediri, Jawa Timur. Nama saya Ibnu Ali Ridhlo dan teman teman di desaku biasa memanggilku Ali. Tetapi teman teman sekolahku biasa memanggil Ibnu. Saya adalah anak bungsu dari 3 bersaudara.
Jarak usia saya dengan kakak kakak saya cukup jauh. Kakakku yang pertama dengan kakakku yang kedua berjarak usia 5 tahun. Kakakku yang kedua dengan saya berjarak usia 9 tahun. Perbedaan usia yang cukup jauh inilah yang membuat kita rukun, akur dan tidak pernah bertengkar. Baik saya mulai dari masa putih hijau (MI). Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda Jatisari, itulah tempat dimana perjalanan hidup mulai ku ukir. Masa MI adalah masa yang sangat menyenangkan bagiku. dimana setiap hari kegiatan saya cuman bermain sama teman. Masa masa yang setiap harinnya bersenang senang dan tidak pernah ada masalah. Kecuali masalah uang jajan pada ibuku. Pernah juga pada saat aku mau sekolah, saya minta uang jajan pada ibu. Tetapi pada waktu itu ibuku tidak punya uang. Langsung saja aku copot seragam dan pergi begitu saja. Karena pada waktu itu saya berfikiran ngak ada uang jajan ngak ada sekolah.
Dibalik kenakalanku saat itu, aku juga bisa meraih  prestasi yang membanggakan. Mulai dari kelas 1 sampai kelas 6, aku selalu dapat peringkat 1 atau 2. Lumayan bukan? Dan saya juga pernah memenagkan lomba kaligrafi juara 1 tingkat kecamatan. Pada waktu itu saya sangat bangga pada prestasiku tersebut walaupun belum sampai tingkat kabupaten.Dan masa MI inilah prestasiku mulai ku ukir. Diakhir masa hijau putih, nilai UN ku sangat memuaskan. Nilaiku tertinggi diantara teman temanku. Dan ibuku sangat bangga padaku.
Banyak aktifitas di masa MI ini. Masuk pagi pulang siang. Kemudian saya juga punya kegiatan diwaktu sore hari. Yaitu sekolah sore atau TPA Sekolah inilah yang mengajarkanku ilmu ilmu agama termasuk cara baca AL QURAN, tajwid, fiqih dan sebagainnya. Dan alhamdulillah saya bisa membaca Al Quran pada waktu MI kelas 2. Menghafal beberapa surat pendek dalam Al Quran, beberapa hadist, dan kosa kata bahasa arab. Dengan padatnnya aktivitas yang saya jalani, maka saya jarang bisa membantu orang tua.
Setelah lulus MI saya melanjutkan belajar ke MTs. Yaitu MTs Miftahul Huda jatisari. Satu yayasan dengan MI saya dulu. Sebenarnnya kakak saya tidak setuju jika saya melanjutkan ke situ. Kakak saya meminta agar saya melanjutkan sekolah di sekolahan yang favorit. Tetapi karena keterbatasan biaya maka ibu saya memutuskan untuk belajar di sekolah tersebut.
Pada waktu itu jumlah siswa dikelasku cuman 27 orang. Tak banyak memang. Meskipun jumlah temanku yang sedikit, saya bisa merasakan kekompakan dan arti kekeluargaan sesama teman. Saya dan teman-temanku sering meluangkan  jam istirahat untuk sholat dhuha bersama meskipun sholat dhuha tidak termasuk dalam jadwal sekolahan. Sering mengerjakan tugas bersama sama. Walaupun terkadang saya cuman copy paste jawaban. Ya itulah hal yang sangat sulit untuk dilupakan.
Berbeda 180 derajat dengan masa hijau putihku. Karena pada masa ini aku sudah mulai bisa memahami kondisi keluargaku. Saya lebih sering membantu ayah ibuku di sawah. Mulai dari mencabuti rumput, menanam jagung, memanen jagung, mencangkul dsb. Setiap hari setelah pulang sekolah jam 11.30 saya menyempatkan diri untuk istirahat sebentar. Dan setelah MTs Kelas 2 saya sudah tamat dari sekolah sore atau sekolah TPA. Sehingga pada sore hari saya menyempatkan diri untuk membantu ayah disawah. Meskipun kadang kadang disawah saya cuman bermain layang layang.
Dan alhamdulillah di masa ini saya juga mendapatkan prestasi yang membangakan. Selalu dapat peringkat dikalas. Dan saya juga pernah memenagkan lomba Diba’ tingkat sekolah. Selain itu saya juga pernah memenagkan lomba pidato bahasa inggris tingkat kecamatan. Dan diakhir masa biru putih, saya merasakan kekeluargaan dan kekompakan antar teman satu kelas semakin erat. Yaitu dengan mengadakan istighosyah setiap hari jum’at, mengikuti try our diluar sekolah, liburan bersama sama, dan akhirnnya saya dan teman teman bisa lulus 100%.
Seperti biasa memasuki tahun ajaran baru, saya selalu dibayang bayangi dengan kegelisahan, dan kegalauan. Karena aku harus berpisah dari teman teman akrabku dan aku harus melanjutkan belajarku ke SMA/MA. Setelah lulus MTs saya bingung mau melanjutkan sekolah kemana. Ibuku menyarankan sekolah di MAN Kandangan. Sedangkat kakak-kakak ku menyarankan sekolah di SMA. Setelah itu saya berfikir. Kalau saya sekolah di MANkan enak. Kita dapat pengetahuan umum sekaligus pengetahuan tentang keagamaan yang cukup. Sedangkan kalau belajar di SMA pengetahuan umum dapat. Sedangkan pengetahuan tentang keagamaan-nya kurang. Alasan itulah yang membuat aku belajar di MAN Kandangan. Disinilah sekolah pertamaku dengan status Negri. 

Pertama sekolah disini, saya merasa bangga. Dulu waktu MTs teman satu angkatan cuman 27 orang. Sedangkan disini aku bisa mendapatkan teman beratus ratus orang. Dengan mendapatkan teman yang banyak inilah saya mulai bisa memahami sifat atau karakter dari setiap orang. Dulu waktu di MTs semua temanku baik semua. Tetapi setelah di MA tidak semua orang baik. Ada yang sukannya gengsi. Main sama orang yang kaya doang. Main sama orang yang ganteng ganteng doang. Ada juga yang sukanya main sama anak yang mempunyai sepeda motor bagus dan mahal. Bermacam macam.
Dulu waktu kelas X saya memang ngak terlalu aktif. Jarang mengikuti organisasi. Mungkin karena masih beradaptasi dengan lingkungan sekolahan. Dan di masa ini banyak anak yang jauh lebih pandai dari saya. Meskipun begitu di ujian akhir kenaikan saya terkejut. Karena saya dapat peringkat satu. Tak terbayangkan memang.
Jarak rumah dan sekolahanku sekitar10 KM. Dan pada waktu itu kakak ku sudah lulus kuliah. Akhirnnya kakakku memberikan sepedah motor dia ke saya. Alhmdulillah, pada waktu itu saya tidak numpang teman lagi. Suzuki RC atau GX itulah sepadamotor kakakku yang selalau saya pakek setiap hari. Aku sering menyebutnya motor bebek berasap. Karena motor itu berasap. Akan tetapi saya tidak pernah memiliki rasa malu sama sekali dengan sepedamotor yang aku naiki. Dan berkat sepedamotor itulah aku dapat beasiswa. Yaitu bantuan siswa miskin.
Masa abu-abu putih inilah masa yang paling mengesankan. Menginjak kelas XI saya aktif berorganisasi. Mulai dari jurnalistik, pramuka, perlombaan perlombaan dan dari situlah saya mendapatkan ilmu bagaimana cara berorganisasi. Sangking sibuknnya di organisasi akhirnnya prestasi saya menurun. Saya banyak meninggalkan pelajaran dikarenakan ada kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah. Tak jarang saya dapat kritikan dari guru guru. Lebih mementingkan organisasi atau pelajaran kamu. Saya bingung untuk menjawabnnya. Tetapi dalam hati saya, keduannya penting. Karena keduannya sama sama ilmu yang sama pentingnnya juga.
Ya itulah masa abu-abu putihku. Dan setelah lulus dari MA inilah hal yang terberat dalam hidupku. Impianku setelah MA yaitu bisa melanjutkan ke universitas favorit di indonesia. Dan setelah saya browsing di internet, ternyata biaya masuk kuliah wow. Menakjubkan. Setelah MA saya mencoba mengikuti snmptn. Tetapi alhasil gagal. Akhirnnya saya bingung. Pada waktu itu saya mau memutuskan kerja. Tetapi kakak saya menyarankan agar saya belajar di BEC dulu selama 6 bulan. Dan kebetulan saya tertarik juga dengan bahasa inggris. Jadi saya mengikuti saran dari kakak saya. Dan alhamdulillah di BEC ini aku mendapatkan ilmu yang berharga banget. Mulai dari cara berbicara bahasa inggris, pengetahuan tentang negara negara di dunia, knowing ourself, bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik dan masih banyak lagi.
Ini memang kisah perjalanan hidup saya yang nyata. Orang tuaku bilang kalau hidup itu seperti air yang mengalir. Ikuti arus, dan nanti akan sampai ke tujuan secara sendirinnya. “Tugas kamu sebagai pelajar adalah berusaha dan mencoba. Sedangkan hasil adalah Allah yang mengurusnnya”  itulah nasehat orang tua saya. Dan sekarang cita cita saya adalah melanjutkan belajar dan setelah itu succes dan bisa mengembalikan seluruh apa yang orangtua saya berikan kepadaku. Terimaksih telah membaca kisah perjalanan hidupku

Wassalamualikum Wr. Wb.


Share:

4 komentar:

Blogger templates

Definition List

Unordered List

Support