Proses pemesinan menggunkan pahat
sebagai perkakas potong dan geometri pahat merupakan salah satu faktor
terpenting yang menentukan keberhasilan proses pemesinan. Geometri pahat harus
dipilih sesuai dengan jenis material benda kerja, material pahat dan kondisi
pemotongan sehingga salah satu objektif dapat tercapai. Ada
beberapa sudut pahat antara lain sudut potong utama (Kr), sudut geram (γo) dan
sudut miring (). Ketiga sudut pahat
tersebut memang memegang peranan penting dalam proses pemesinan. Selain itu,
masih ada beberapa sudut pahat yang mempunyai fungsi tertentu untuk menjamin
kelancaran proses pemotongan. Gerak potong dan gerak makan dapat dilakukan
dengan berbagai cara, sesuai dengan jenis mesin perkakas yang digunakan, maka
bentuk/rupa pahat potong dapat berlainan. Karena fungsinya sama, yaitu sebagai
alat untuk menghasilkan geram maka karakteristik geometric setiap pahat akan
sama.
Pahat yang
sering digunakan dalam proses perautan atau pemotongan logam adalah pahat bermata
potong tunggal (single point cutting tool).
Bentuk dan geometri tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Bentuk dan geometri pahat bermata potong
tunggal
Keterangan
gambar :
Aγ = Bidang geram
Aα = Bidang utama
A’α = Bidang bantu
S = Mata potong
S’ = Mata potong bantu
Bagian
– bagian dari pahat di atas dapat didefinisikan sebagai berikut :
Ø Bidang
pahat
Merupakan
permukaan aktif pahat dimana setiap pahat mempunyai bidang aktif dengan
jumlahmata potong (tunggal atau jamak)
1)
Bidang geram (face) yaitu bidang dimana geram mengalir.
2)
Bidang utama (mayor flank) yaitu bidang yang menghadap permukaan benda kerja
3)
Bidang bantu (minor flank) yaitu bidang yang menghadap permukaan terpotong benda
kerja.
Ø Mata
potong pahat
Merupakan
tepi dari bidang geram yang aktif memotong.
1)
Mata potong mayor (mayor cutting edge) yaitu garis pemotongan antara bidang geram dan
bidang utama.
2)
Mata potong minor (minor cutting edge) yaitu sisi pertemuan antara bidang geram dan
bidang bantu.
Ø Geometri
pahat
Geometri
pahat merupakan salah datu factor yang terpenting untuk menentukan keberhasilan
proses pemesinan. Oleh karena itu geometri pahat harus dipilih dengan tepat
disesuaikan dengan jenis material benda kerja, material pahat, dan kondisi
pemotongan sehingga salah satu atau beberapa obyek dapat tercapai. Beberapa
obyek itu antara lain adalah :
a)
Tinggi rendahnya daya dan gaya
pemotongan.
b)
Halusnya permukaan benda kerja setelah
diproses.
c)
Ketelitian geometri produk dan tingginya
umur pahat.
Dengan
menentukan sudut- sudut pahat yang cocok bagi suatu pekerjaan yang spesifik
maka proses pemesinnan dapat di optimumkan. Untuk menganalisa geometri pahat
diperlukan suatu sistim bidang referensi dimana sudut dapat ditentukan
harganya. Geometri pahat yang dibahas hanya pada pahat bermata potong tunggal (single point cutting tools). Sudut-sudut
yang terdapat pada mata pahat disebut sudut utama pahat (basic tool angel).
1)
Sudut geram (back rake angel)
Sudut ini berpengaruh pada saat pembentukan geram. Jika sudut ini
diperbesar maka akan menaikan umur pahat dan menurunkan gaya potong yang dibutuhkan selama proses
pemotongan.
2)
Sudut bebas (end relief angel)
Sudut ini dapat mengurangi gesekan yang terjadi antara bidang utama dan
benda kerja. Sudut ini sebaiknya tidak terlalu besar karena jika terlalu besar
akan menguragi kekuatan dari pahat.
3)
Sudut bibir (lip angel)
Sudut pahat ini terletak diantara sudut bebas dan sudut geram, sudut ini
merupakan sudut penampang pahat.